Minggu, 21 November 2010

Mengamati 10.000 Tahun Ke Depan Lewat Hubble

Selama ini, para astronom terbiasa melihat pemandangan jutaan tahun silam lewat bintang-bintang atau galaksi yang terletak jutaan tahun cahaya.
Sekarang ilmuwan telah menggunakan data dari Hubble Space Telescope (HST) milik NASA/ESA untuk melihat puluhan ribu tahun ke depan. Dengan melihat langsung ke jantung Omega Centauri, sebuah gugusan globular cluster di galaksi kita, ilmuwan telah memperkirakan arah pergerakan bintang-bintang di sana 10.000 tahun ke depan.
Gugusan bintang Omega Centauri telah menarik minat para pengamat langit sejak jaman Ptolemy, astronom pertama yang menemukan dan mencatatnya 2.000 tahun yang lalu. Ptolemy, pada awalnya, menduga Omega Centauri hanyalah sebuah bintang tunggal. Ia tidak mengetahui bahwa “bintang tunggal” itu sejatinya adalah kumpulan bintang yang berjumlah hampir 10 juta bintang yang kesemuanya mengorbit pada satu titik gravitasi yang sama.




Bintang-bintang dalam gugusan itu sangat berdesakan sehingga para astronom harus menunggu hadirnya HST yang memiliki daya pandang yang cukup kuat untuk mengintip ke dalam “sarang lebah” itu dan melihat bintang-bintangnya secara individual. Daya pandang HST sangat tajam bahkan sampai mampu mengukur arah pergerakan dari kebanyakan bintang-bintang di sini, selama rentang waktu yang singkat.
Pengukuran yang presisi dari arah pergerakan bintang pada gugusan raksasa akan menghasilkan sudut pandang baru mengenai bagaimana kelompok-kelompok bintang terbentuk pada masa awal alam semesta, dan apakah sebuah lubang hitam bermassa menengah sekitar 10.000 kali lebih besar dari Matahari bersembunyi di antara bintang-bintang itu.
“Dengan Hubble, Anda bisa menunggu tiga sampai empat tahun dan mendeteksi arah pergerakan bintang lebih akurat daripada Anda menunggu selama 50 tahun dengan memakai teleskop yang berbasis di Bumi.” Kata Roeland van der Marrel, astronom dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland.
Para astronom menggunakan gambar-gambar dari Hubble yang dijepret pada 2002 dan 2006, untuk membuat film simulasi pergerakan bintang-bintang di gugusan itu. Film itu memperlihatkan perpindahan posisi bintang untuk 10.000 tahun ke depan.
Digolongkan sebagai gugusan globular pada 1867, Omega Centauri hanyalah satu dari sekitar 150 gugusan serupa di galaksi kita. Gugusan raksasa ini merupakan gugusan terbesar dan paling terang dalam galaksi kita, dan hanya satu dari sedikit gugusan bintang yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Terletak di konstelasi Centaurus, Omega Centauri bisa dilihat di belahan bumi selatan. (Science Daily/den)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar